Diskusi Kita Bicara Pemilu SOP Jangan Kekang Kreatifitas Komisi Pemilihan Umum ( KPU) Provinsi Bali dalam hal ini Divisi Hukum dan Pengawasan, Rabu (6/10) mengawali kegiatan diskusi rutin berjudul " Diskusi Kita Bicara Pemilu" lewat daring. Giliran Kordinator Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Bangli, Gede Roy P yang tampil paling awal sebagai narasumber.Roy menyajikan materi tentang standar operasional prosedur ( SOP) penyusunan rancangan keputusan ( dalam hal ini keputusan KPU kabupaten/ kota). Kegiatan itu dibuka dan ditutup Ketua KPU Bali yang diwakili, Gusti Ngurah Agung Darma Sanjaya, dengan moderator Tia dari sekretariat KPU Bali, dan AA Gede Raka Nakula sebagai dinding penangkis atas pertanyaan- pertanyaan peserta.Acara tersebut dihadiri komisioner KPU Bali, dan sekretatiat dan komisioner KPU kabupaten / kota se Bali beserta sekretariat. Gde P Roy Suparman memaparkan materinya yang meliputi dasar hukum penyusunan SOP, wewenang dan susunan serta tahapan.Dia menggunakan metode SFUT untuk menyederhanakan sop dimaksud. Dikatakam tujuan dibuat sop yakni untuk menyederhanakan dan memudahkan penyampaian petunjuk, menyeragamkan dan memperlancar pelaksanaan kegiatan, meningkatkan kerjasama antar pimpinan sampai ke stap dan memudahkan pekerjaan.Sebaliknya bila tidak melalui sop, Roy khawatir akan konsekuensinya, akan beresiko ketika sebuah keputusan disengketakan. Sedangkan AA Gede Raka Nakula, pada akhir- akhir acara tersebut memberi apresiasi dan memuji pemateri ( nara sumber)nya.Raja Nakula berharap setiap kegiatan dan disemua bidang mesti menggunakan sop.Dikatakan bekerja dengan sop sebagai cermin tingkat kapabilitas kinerja, konsistensi kerja, komunikasi dan keteraturan kerja.Selain itu akan meningkatkan kerjasama, menghindari saling menyalahkan.Namun diharapkan sop agar tidak mengekang kreatifitas tetapi agar dinamis." SOP jangan sampai mengekang kreatifitas", tegasnya seperti yang juga disampaikan Gusti Ngurah Agung Darma Sanjaya saat menutup acara tersebut. (sum)
